Saat ini banyak sekolah mulai menerapkan pengembangan kurikulum berbasis lingkungan melalui program adiwiyata, termasuk salah satunya di SDN Percobaan 1 Malang. Sekolah adiwiyata sendiri merupakan sekolah yang telah menerapkan sistem dengan maksud untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Program adiwiyata tersebut memberikan berbagai manfaat, antara lain yaitu:
1. Mengubah perilaku warga sekolah
untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan.
2. Meningkatkan penghematan sumber
dana melalui pengurangan sumber daya dan energi.
3. Dapat menghindari sejumlah
resiko dampak lingkungan yang terdapat di wilayah sekolah.
4. Meningkatkan efisiensi dalam
pelaksanaan kegiatan operasional sekolah.
5. Menciptakaan kondisi
kebersamaan bagi semua warga sekolah.
6. Menjadikan tempat pembelajaran
bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang baik dan juga benar.
7. Meningkatkan kondisi belajar
mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi segenap seluruh warga
sekolah.
Dengan
adanya manfaat tersebut program adiwiyata di SDN Percobaan 1 Malang tidak hanya
melibatkan peserta didik tetapi juga wali murid, tenaga pendidik, serta warga
sekitar sekolah. Adapula kebijakan-kebijakan yang sudah sekolah lakukan untuk
mensukseskan program adiwiyata di SDN Percobaan 1 Malang yaitu dimulai dari
kepala sekolah mengandalkan untuk peningkatan yang khusus pada adiwiyata,
sebenarnya adiwiyata bukan program khusus di sekolah tetapi sudah menjadi
program umum sekolah. Misalnya di adiwiyata ada perbaikan gedung sedangkan di
program sekolah umum juga ada program perbaikan gedung, jadi sebenarnya antara
adiwiyata dan program umum sekolah itu sama saja tidak banyak perbedaannya atau
saling melengkapi. Jadi jika umum tidak di tekankan pada menghijaukan sekolah
kalau adiwiyata menekankan pada penghijauan sekolah dan membuat sekolah itu
sehat.
Perbedaannya hanya pada kalau program umum sekolah itu anak tidak dibiasakan tentang membuang sampah pada tempatnya, tetapi kalau di adiwiyata itu ada program memilah sampah mana yang organik dan anorganik dan tentunya tentang membuang sampah pada tempatnya. Karena kalau sampah anorganik itu kan bisa dimanfaatkan contohnya seperti sekolah bekerjasama dengan SMA 7 Malang yaitu membuat meja dan tempat duduk dari botol plastik.
Perbedaannya hanya pada kalau program umum sekolah itu anak tidak dibiasakan tentang membuang sampah pada tempatnya, tetapi kalau di adiwiyata itu ada program memilah sampah mana yang organik dan anorganik dan tentunya tentang membuang sampah pada tempatnya. Karena kalau sampah anorganik itu kan bisa dimanfaatkan contohnya seperti sekolah bekerjasama dengan SMA 7 Malang yaitu membuat meja dan tempat duduk dari botol plastik.
Sekolah
juga membuat berbagai program dari pengembangan kurikulum berbasis lingkungan
ini, misal saja saat ini banyak penggunaan plastik untuk berbagai penggunaan
seperti tempat makanan atau minuman. Dengan begitu peserta didik untuk
diajarkan agar tidak memakai atau mengurangi penggunaan plastik karena plastik
sendiri merupakan sampah yang sulit di daur ulang serta mencemari lingkungan.
Selain itu, di setiap kelas juga disediakan galon untuk peserta didik, jadi
bisa mengurangi adanya penggunaan botol plastik dengan mengganti dengan gelas.
Serta
peserta didik juga melakukan berbagai kegiatan tentang pengelolaan lingkungan
yaitu dengan adanya beberapa pokja atau kelompok kerja, terdiri dari pokja
kantin, pokja biopori, pokja sanitasi, pokja kamar mandi, pokja sayuran. Jadi
di setiap kelompok kerja bagian peserta didik dibagi dalam setiap kelompok dan
ada penanggung jawabnya dengan dibantu oleh guru-guru. Adanya program-program
tersebut diharapkan peserta didik lebih memahami dan lebih menjaga lingkungan
sekitarnya. Serta kedepanya program tersebut bisa lebih dikembangkan oleh
sekolah-sekolah yang lain.
0 Komentar